Harry Potter Is Moving...
Singapura 'Naksir' Tiga Pulau di Gorontalo
Sabtu, 29 Agustus 2009
Alasan Singapura, karena pulau itu dinilai sangat cocok untuk dikembangkan untuk wisata.
Konsorsium Singapura tertarik dengan tiga pulau yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara. Alasan Singapura, karena pulau itu dinilai sangat cocok untuk dikembangkan untuk dunia wisata.
Seperti diberitakan TvOne, Sabtu, 29 Agustus 2009, Kepala Badan Investasi Daerah (BID) Provinsi Gorontalo Rustamrin Akuba mengatakan, keindahan alam yang ada di Gorontalo Utara, mendapat perhatian dari pengusaha Singapura.
"Pengusaha itu telah melirik tiga pulau di bagian Utara Gorontalo," kata Akuba. Dia menjelaskan para pengusaha itu merencanakan untuk melakukan investasi pengembangan dunia wisata di Gorontalo. Dan tahap awal baru tiga pulau yang dalam tahap penjajakan.
Dia mengatakan, tiga pulau yang saat ini sedang dijajaki pengusaha Singapura tersebut yakni, Pulau Saronde, Mohinggito serta Pulau Lampu. Akuba mengungkapkan para pengusaha itu begitu tertarik dan berkeinginan sangat besar untuk menanamkan modalnya di Gorontalo.
Ini dibuktikan dengan tiga kali kunjungan ke daerah ini. "Pengusaha itu sudah tiga kali berkunjung ke Gorontalo, hanya karena ingin melihat pulau-pulau tersebut," kata Akuba.
Menurut dia, saat ini masih terdapat kendala, yakni status pulau itu apakah masih dikuasai pemerintah atau sudah masyarakat yang menggarapnya. Serta, penyediaan infrasruktur. "Pemerintah harus bertindak cepat untuk memastikan status dari tiga pulau itu," kata Akuba.
sumber : vivanews.com Read More...
Konsorsium Singapura tertarik dengan tiga pulau yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara. Alasan Singapura, karena pulau itu dinilai sangat cocok untuk dikembangkan untuk dunia wisata.
Seperti diberitakan TvOne, Sabtu, 29 Agustus 2009, Kepala Badan Investasi Daerah (BID) Provinsi Gorontalo Rustamrin Akuba mengatakan, keindahan alam yang ada di Gorontalo Utara, mendapat perhatian dari pengusaha Singapura.
"Pengusaha itu telah melirik tiga pulau di bagian Utara Gorontalo," kata Akuba. Dia menjelaskan para pengusaha itu merencanakan untuk melakukan investasi pengembangan dunia wisata di Gorontalo. Dan tahap awal baru tiga pulau yang dalam tahap penjajakan.
Dia mengatakan, tiga pulau yang saat ini sedang dijajaki pengusaha Singapura tersebut yakni, Pulau Saronde, Mohinggito serta Pulau Lampu. Akuba mengungkapkan para pengusaha itu begitu tertarik dan berkeinginan sangat besar untuk menanamkan modalnya di Gorontalo.
Ini dibuktikan dengan tiga kali kunjungan ke daerah ini. "Pengusaha itu sudah tiga kali berkunjung ke Gorontalo, hanya karena ingin melihat pulau-pulau tersebut," kata Akuba.
Menurut dia, saat ini masih terdapat kendala, yakni status pulau itu apakah masih dikuasai pemerintah atau sudah masyarakat yang menggarapnya. Serta, penyediaan infrasruktur. "Pemerintah harus bertindak cepat untuk memastikan status dari tiga pulau itu," kata Akuba.
sumber : vivanews.com Read More...
Situs Penghina Lagu 'Indonesia Raya' dari AS
Pelaku diketahui berasal dari Amerika Serikat.
Pemerintah Indonesia sudah mengetahui identitas pelaku pelecehan terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya. Pelaku yang melecehkan lagu Indonesia Raya dengan bahasa Malaysia itu, diketahui bukan berasal dari Negeri Jiran itu.
"Deplu sudah mendapat keterangan dari Depkominfo, bahwa situs itu ditemukan di Amerika Serikat (AS)," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Teuku Faizasyah, di Gedung Deplu, Jakarta, Jumat, 28 Agustus 2009.
Departemen Luar Negeri (Deplu) dan Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) terus berkoordinasi atas kasus pelecehan lagu kebangsaan ini. Deplu pun meminta agar Depkominfo segera memblokir situs pelaku dan lagu Indonesia Raya agar dikeluarkan dari situs terkait.
"Tapi saya bukan ahli teknologi komunikasi. Apakah setelah dibloki dan dikeluarkan masih bisa muncul di situs lain. Saya belum bisa memastikan itu," ujar Faizasyah.
Maka itu, Deplu berharap permasalahan ini akan segera selesai. "Agar tidak memicu polemik di masyarakat," kata dia.
Seperti diketahui, dalam situs itu, syair lagu Indonesia Raya berubah total. Isinya mencengangkan, syair-syair diplesetkan dengan beberapa bahasa yang biasa digunakan di Malaysia.
sumber : vivanews.com Read More...
Pemerintah Indonesia sudah mengetahui identitas pelaku pelecehan terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya. Pelaku yang melecehkan lagu Indonesia Raya dengan bahasa Malaysia itu, diketahui bukan berasal dari Negeri Jiran itu.
"Deplu sudah mendapat keterangan dari Depkominfo, bahwa situs itu ditemukan di Amerika Serikat (AS)," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Teuku Faizasyah, di Gedung Deplu, Jakarta, Jumat, 28 Agustus 2009.
Departemen Luar Negeri (Deplu) dan Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) terus berkoordinasi atas kasus pelecehan lagu kebangsaan ini. Deplu pun meminta agar Depkominfo segera memblokir situs pelaku dan lagu Indonesia Raya agar dikeluarkan dari situs terkait.
"Tapi saya bukan ahli teknologi komunikasi. Apakah setelah dibloki dan dikeluarkan masih bisa muncul di situs lain. Saya belum bisa memastikan itu," ujar Faizasyah.
Maka itu, Deplu berharap permasalahan ini akan segera selesai. "Agar tidak memicu polemik di masyarakat," kata dia.
Seperti diketahui, dalam situs itu, syair lagu Indonesia Raya berubah total. Isinya mencengangkan, syair-syair diplesetkan dengan beberapa bahasa yang biasa digunakan di Malaysia.
sumber : vivanews.com Read More...
Langganan:
Postingan (Atom)